Selasa, 08 November 2016

Proses Rekrutmen PT. BCA Kantor Pusat

Halo..

Kali ini saya mau berbagi pengalaman tentang proses rekrutmen yang saya jalani cukup panjanggggg di PT. BCA. Awal mula daftar di BCA karena ikutan Job Fair di Untar pada awal bulan Maret 2016. Waktu itu ngelamar di BCA untuk posisi Junior Business Analyst. Perlu diketahui proses rekruitmen di BCA sendiri terdiri dari tahap seleksi administrasi, tahap psikotes, tahap interview psikolog, tahap interview HRD, tahap interview user, medical check up sampai pada penandatanganan kontrak. Check it out for more details.

Tahap seleksi administrasi (Awal bulan Maret 2016)
Pada tahap ini karena saya daftar via Job Fair, maka kita hanya perlu mengisi data yang dibutuhkan pada tab yang sudah disediakan di booth BCA. Kemudian setelah mengisi data yang diperlukan, kita mengisi posisi apa yang akan di apply. Waktu itu saya memilih posisi Junior Business Analyst. Dan kata mereka tunggu sekitar 3 minggu untuk proses selanjutnya.

Tahap psikotes + interview psikolog (Akhir bulan Maret 2016)
Sekitar akhir bulan Maret 2016, saya dapat email sekaligus SMS yang menyampaikan bahwa saya lolos tahap administrasi dan berhak mengikuti tahap psikotes yang diadakan di Jakarta Design Centre. Akhirnya pada akhir bulan Maret saya mengikuti proses psikotes yang memakan waktu 1 hari. Psikotes dimulai pukul 08.30 dimana disini digunakan sistem gugur. Untuk tahap psikotes 1 seperti psikotes biasa ada soal deret angka, persamaan kata dan tes Pauli. Jika lolos tahap psikotes 1, akan langsung dilanjutkan ke tahap psikotes 2. Saya lolos untuk tahap psikotes 1, dan lumayan banyak juga yang tidak lolos sehingga langsung pulang. Untuk tahap psikotes 2 yaitu tes kepribadian seperti menggambar pohon, menggambar orang dan wartegg test. Saya sedang menggambar pohon kemudian tiba-tiba dipanggil nama saya oleh psikolog. Ternyata saya orang pertama yang interview psikolog oleh seorang ibu-ibu. Pertanyaan tes psikolog ini cuman seputar kegiatan kampus dan keseharian kita. Setelah selesai tes psikolog, saya dipersilahkan untuk makan siang. Teman-teman lain ternyata sudah makan siang terlebih dahulu pada saat saya tes psikolog. Kemudian setelah makan siang, saya melanjutkan tes kepribadian yang tadi. Dan setelah itu dikumpulkan ke panitia. Setelah dikumpulkan ke panitia, kita dipersilahkan untuk pulang dan menunggu pengumuman paling lama 1 bulan.

Tahap interview HRD (Pertengahan bulan April 2016)
Setelah 2 minggu lebih menunggu, akhirnya pada pertengahan bulan April 2016 saya ditelepon oleh pihak BCA untuk mengikuti interview HRD di Wisma Asia 2, Slipi. Pada saat saya datang, sudah ada 1 orang lain yang menunggu juga. Ternyata dia kebagian jam 08.30 sementara saya jam 09.00. Saya melapor ke satpam yang menjaga pada saat itu dan ditanya apakah sudah mengisi form. Karena saya dihubungi via telepon, bukan via email maka saya tidak mendapatkan form yang dimaksudkan. Akhirnya pak satpam memberikan form BCA yang berlembar-lembar banyaknya untuk diisi. Jadi saya menunggu interview sebelumnya dengan mengisi form yang ada. Untung saya datang lebih awal jadi bisa mengisi form tersebut. Akhirnya pada jam 09.00 saya dipanggil untuk interview HRD. Pertanyaan seputar interview kurang lebih seperti interview psikolog, hanya menanyakan seputar kegiatan sehari-hari di kampus. Tapi ada tambahan ditanyakan juga seputar pengisian form yang kita tulis sebelumnya. Pada saat interview, ibu tersebut bertanya kepada saya, kenapa gemetaran jawabnya? Saya bilang aja dingin bu ruangannya. Dan ibu tersebut tertawa. Pada akhir interview, saya dibilang oleh ibu tersebut untuk interview selanjutnya harus lebih percaya diri ya. Akhirnya saya pulang sekitar pukul 09.30 dan katanya ditunggu info paling lama 2 minggu.

Tahap interview User (Akhir bulan April 2016)
Pada akhir bulan April 2016, saya ditelepon BCA untuk mengikuti interview user yang diadakan di Menara BCA, Grand Indonesia lantai 17. Saya sangat senang mendapat telepon dari BCA karena berarti saya lolos ke tahap selanjutnya. Waktu itu interview dilakukan pukul 14.00 akan tetapi user nya belum datang karena ada urusan, jadi user nya diganti. Saya di interview oleh seorang bapak dan ibu. Interview ini saya rasa interview terberat karena dilaksanakan hampir 2 jam. Saya ditanya habis-habisan oleh usernya. Karena saya melamar untuk posisi Junior Business Analyst maka mereka mau melihat kemampuan analisa saya sebaik mungkin. Pada akhir interview, saya merasa kurang puas dengan jawaban-jawaban saya dan hanya berpasrah saja.

Tahap interview User 2 (Akhir bulan Juni 2016)
Karena BCA tidak ada kabar, saya akhirnya memutuskan untuk bekerja di salah satu perusahaan yang terletak di Kuningan. Pada saat pagi-pagi sedang bekerja, saya ditelepon oleh BCA, waktu itu bulan Juni. Saya ditelepon untuk melakukan interview user lagi. Awalnya ditelepon saya sangat senang karena saya kira ini panggilan untuk medical check up. Ternyata panggilan untuk interview user lagi. Waktu itu saya ditelepon hari Jumat dan interview user akan diadakan hari Senin jam 10. Saya langsung mengiyakan. Jadi pada hari Senin saya izin masuk kerja setengah hari saja. Hari Senin jam 09.30 saya sudah sampai di Menara BCA, Grand Indonesia lantai 25. Waktu itu saya diinterview juga oleh 2 orang yaitu bapak dan ibu. Ternyata posisi yang ditawarkan bukan Junior Business Analyst melainkan di bagian kredit. Selama interview, yang bertanya hanyalah Ibu tersebut melainkan sang Bapak hanya diam sambil membaca form penilaian dari BCA melalui tes-tes sebelumnya tentang saya. Ibu tersebut bertanya apakah sudah pernah interview sebelumnya, saya akhirnya bilang sudah waktu itu sekitar akhir bulan April 2016 di lantai 17. Ibu tersebut bilang oh kalau sudah lama tidak ada kabar, berarti anda tidak lolos untuk posisi tersebut. Tapi selama belum mendapat kabar dari pihak BCA maka masih ada kesempatan untuk anda bekerja di perusahaan ini. Buktinya anda dipanggil untuk interview saat ini. Proses interview saat ini tidak se detail interview user sebelumnya dan hanya memakan waktu sekitar setengah jam. Pada akhir interview saya bertanya berapa lama pengumuman untuk tahap selanjutnya, dia bilang secepatnya. Ada 4 orang yang akan saya interview termasuk anda. Maka saya hanya berharap dan melanjutkan perjalanan kembali ke kantor di Kuningan.

Tahap interview User 3 (17 Oktober 2016)
Setelah menunggu sekian lama, sekitar bulan Agustus 2016 saya memutuskan untuk resign dari kantor saya di Kuningan dan memutuskan untuk kembali ke kampung halaman. Sekitar 1 bulan saya berada di kampung halaman saya dan akhirnya pada pertengahan bulan September 2016 saya memutuskan untuk balik lagi ke Jakarta berhubung ada panggilan kerja. Selama di Jakarta saya mengikuti setiap proses rekrutmen oleh perusahaan yang memanggil saya. Tiba-tiba pada sore hari tanggal 13 Oktober 2016, saya ditelepon oleh BCA. Saya sangat senang sekali dipanggil untuk interview user yang ketiga kalinya. Kali ini tempatnya di Wisma Asia 1, samping Wisma Asia 2 tempat saya interview HRD dulu di Slipi. Walaupun saya tau kalau saya interview user disitu, otomatis penempatan saya di Slipi bukan di GI. Padahal saya mengharapkan untuk bekerja di BCA GI karena dekat dengan tempat tinggal saya. Tapi tidak apa-apa, selama panggilan dari BCA saya langsung mengiyakan. Proses interview user dilaksanakan hari Senin tanggal 17 Oktober 2016. Waktu itu dari jam 8 lewat saya sudah tiba di tempat. Tepat jam 09.00 saya diajak masuk oleh seorang bapak, saya dituntun ke suatu ruangan, sepertinya ruangan atasan di divisi tersebut. Pada saat sampai di ruangan, saya terkejut, karena bukan lagi 2 orang user yang menginterview saya, melainkan 4 orang user sekaligus, diantaranya 3 orang ibu-ibu dan 1 orang bapak. Saya semakin gugup, tapi saya meyakinkan diri saya sendiri bahwa mungkin ini kesempatan terakhir yang BCA berikan kepada saya karena ini sudah interview user yang ketiga kalinya. Jadi saya harus semaksimal mungkin meyakinkan user yang ada untuk memilih saya. Selama proses interview mereka mengatakan, saya latar belakangnya Teknik Industri, mengapa memilih bank. Terus mereka bertanya bagaimana jika ilmu yang selama ini didapatkan di Teknik Industri tidak terpakai sama sekali dalam pekerjaan karena pekerjaan disini menyangkut administrasi. Saya hanya berusaha menjawab setiap pertanyaan sesuai apa yang ada di benak saya. Mereka mengatakan ada 2 kandidat untuk posisi ini. Berarti ada 1 saingan saya. Saya berusaha menjawab semaksimal mungkin dan percaya diri. Saya belajar dari kegagalan-kegagalan yang saya alami di proses interview user sebelumnya. Dari raut wajah mereka pada saat saya salaman terakhir sebelum pulang sepertinya mereka puas dengan jawaban saya. Ya semoga ini menjadi tahap interview user terakhir untuk saya.

Tahap Medical Check Up (20 Oktober 2016)
Pada pagi hari tanggal 19 Oktober 2016, saya mendapat telepon dari BCA. Saya yakin ini telepon untuk panggilan medical check up. Waktu itu posisi saya sementara naik gojek. Jadi dengan suara samar-samar, saya mendengar mba2 yang menelepon saya. Waktu itu saya dipanggil untuk medical check up pada 20 Oktober 2016, dia bertanya untuk alamatnya mau dicatat saja apa dikirim via email. Berhubung saya lagi di gojek, maka saya bilang untuk dikirimkan via email saja. Akhirnya pada tanggal 20 Oktober saya pergi ke Indofood Tower untuk medical check up di Klinik Miracle. Pada saat saya sampai disitu, saya melapor ke bagian receptionist untuk medical check up dan ternyata sudah ada nama saya yang tertera disitu dengan posisi Staff HCMD. Proses medical check up tidaklah lama, tergantung antrian saat itu. Ternyata banyak juga yang proses medical check up disitu, tidak hanya dari BCA tapi juga ada dari bank-bank yang lain. Medical check up yang dilakukan yaitu tes kesehatan oleh dokter umum seperti tensi, tes buta warna, tes penglihatan. Kemudian saya menuju tes rontgen. Dan terakhir pemeriksaan darah. Kata suster disitu hasil medical check up keluar sekitar 3 hari kerja. Karena saya tes hari Kamis, kemungkinan hari Selasa baru keluar hasilnya. Tapi untuk pengumumannya semua tergantung dari pihak perusahaan masing-masing.

Tahap Penandatanganan Kontrak (8 November 2016)
Setelah menunggu lebih dari seminggu dan tidak ada kabar, saya mulai was-was apakah saya ada masalah dengan kesehatan. Pada hari Senin, saya menelepon pihak BCA untuk menanyakan berapa lama pengumumannya. Pihak BCA mengatakan untuk menunggu dan mereka pasti akan memberi kabar untuk hasilnya. Saya akhirnya pasrah dan menunggu dan berkata dalam hati, dulu saya menunggu lebih lama dari ini tapi bisa menunggu dengan sabar. Akhirnya pada hari Senin tanggal 31 Oktober 2016 saya mendapat email dari BCA yaitu offering letter. Berisi penawaran2 yang diberikan oleh BCA kepada saya serta gaji yang diberikan. Dia juga menyertakan berkas-berkas yang harus dibawa pada saat penandatanganan kontrak tanggal 8 November 2016. Jika setuju maka harap dibalas emailnya. Saya membalas emailnya pada keesokan harinya berhubung dia mengemail sudah malam sekitar jam setengah 6 (sudah mau jam pulang kantor). Akhirnya pada tanggal 8 November 2016 saya datang ke Wisma Asia 1 tepatnya lantai 21. Disana banyak sekali orang, ternyata ada proses psikotes juga yang dilakukan disitu untuk program Frontliner. Dan ada juga sesi foto untuk para pegawai yang telah ketrima sebelumnya, pegawai untuk posisi Teller dan CS. Proses penandatanganan kontrak dilakukan jam 2 dan tepat jam 2 saya bertemu dgn bapak yang dimaksudkan. Ternyata ada 3 orang teman lain yang juga melakukan penandatanganan kontrak dengan jam yang sama. Kita akhirnya berkenalan dan ternyata kita semua berada di divisi yang berbeda. 3 teman saya yang lain penempatannya di BCA GI semua. Saya cukup iri karena saya juga ingin bekerja disitu karena dekat dengan tempat saya. Tapi tidak apa-apa, selama sudah keterima di BCA saya sudah sangat senang. Ternyata hari itu tidak saja penandatanganan kontrak, melainkan ada sesi foto untuk ID Card. Akhirnya kita menunggu giliran untuk foto karena banyaknya yang sudah antri duluan. Prosesnya selesai sekitar jam setengah 4. Akhirnya kita berempat resmi bekerja di BCA dengan hari pertama kerja pada tanggal 15 November 2015 di divisi masing-masing.

Sekian cerita pengalaman saya untuk proses rekrutmen di BCA yang menjadi proses rekrutmen terlama yang pernah saya ikuti. Dari posisi Junior Business Analyst, dilempar ke posisi kredit, dan tamatan saya adalah di posisi Human Capital Management Division. Untuk teman-teman yang masih dalam proses rekrutmen dan menunggu hasil, diharapkan untuk sabar, karena selama pihak BCA belum memberikan kabar kepada kita bahwa kita tidak lolos, maka masih ada harapan kepada kita untuk bekerja di BCA. Semangat semuanya para job seekers!!

Rabu, 19 Agustus 2015

Tugas MPA Fakultas



TUGAS ESSAY
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEREKONOMIAN
DI INDONESIA BAGIAN TIMUR

Pengantar
Aliran ekonomi klasik menyebutkan bahwa ada 3 (tiga) permasalahan pokok perekonomian yaitu : Produksi, Distribusi dan Konsumsi. Ketiga aspek ini harus dikelola sedemikian rupa agar tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran masyarakat. Sedangkan menurut aliran ekonomi modern mengakomodasikan masalah ekonomi dalam 3 (tiga) masalah pokok, yaitu barang apa yang diproduksi dan berapa jumlahnya (What), bagaimana cara memproduksi (How), dan untuk siapa barang tersebut diproduksi (for Whom).
            Permasalahan perekonomian di wilayah Indonesia bagian Timur tidak lepas dari hal-hal berikut ini.
1. Barang apa dan berapa jumlah barang yang harus diproduksi ?
Karena sumber daya yang terbatas di wilayah Indonesia bagian Timur, maka masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan diproduksi (what). Sangat tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan. Setelah ditentukan apa yang akan diproduksi, kemudian diputuskan berapa jumlah barang yang harus diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi.
Berdasarkan dengan kebutuhan apa yang paling mendesak bagi masyarakat, maka harus dilakukan suatu analisa yang tepat. Jika masyarakat menginginkan suatu barang tertentu, maka diproduksilah barang tersebut, sehingga hasil produksi bisa terserap (dibeli) oleh masyarakat.
Hal ini belum dilakukan secara maksimal di Wilayah Indonesia bagian Timur. Keterbatasan sumber daya menjadi penyebab utama, timbulnya permasalahan ini.
2. Bagaimana cara memproduksi ?
How berkaitan dengan teknik bagaimana menghemat sumber daya untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Misalnya dengan menggantikan produksi manual dengan produksi secara mesin. Cara ini bisa mempercepat produksi, menghemat bahan mentah dan sebagainya, sehingga bisa menghemat biaya produksi dan bisa memenuhi kebutuhan lebih banyak.
Masalah dalam hal ini adalah :
·           Teknologi atau metode produksi apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang : berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin, serta bahan mentah apa yang akan digunakan.
·           Bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil dan berdaya guna.
3. Untuk Siapa diproduksi ?
For whom menyangkut siapa yang akan memakai barang hasil produksi, misalnya ada barang yang khusus untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, kemudian barang khusus untuk kalangan menengah ke atas atau menengah ke bawah dan seterusnya. Siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. Apakah barang-barang yang diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan atau kelompok tersebut di masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa What disini adalah permasalahan tentang komoditi apa yang dihasilkan. Misalnya komoditi yang akan dihasilkan adalah jagung yang diperkirakan sebanyak 1 ton, maka itulah yang menjadi topik permasalahnya. Sedangkan untuk How adalah permasalahan tentang bagaimana menghasilkan komoditi tersebut, yaitu jagung yang tadi diperkirakan sebanyak 1 ton, apakah dengan menggunakan cara tradisional dalam pengolahan tanah, penanaman bibit, perawatan dan memetik hasil (panen), ataukah dengan menggunakan cara modern. Lalu untuk permasalahan For whom disini dimaksudkan untuk siapa komoditi tersebut dihasilkan. Komoditi pada kasus ini dihasilkan untuk kemudian dijual kepada para pembeli di pasar-pasar tradisional.


Mengidentifikasi Permasalahan Ekonomi yang Dihadapi di Wilayah Indonesia Bagian Timur dan Solusinya
1.    Korupsi
Korupsi sudah menjadi budaya bagi sebagian masyarakat Indonesia termasuk di wilayah Indonesia bagian Timur. Indonesia sudah masuk sepuluh besar negara yang peringkat korupsinya tertinggi di dunia. Banyaknya pungutan tidak resmi yang dilakukan oleh para pejabat telah menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Hal tersebut merupakan salah satu yang menjadi alasan para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Minimnya kegiatan investasi mengakibatkan laju pertumbuhan ekonomi menjadi lambat. Oleh karena itu, permasalahan korupsi harus dapat ditangani secara serius. Permasalahan korupsi di Indonesia tidak dapat ditangani secara mudah. Budaya korupsi sudah mendarah daging di segala kehidupan ekonomi. Birokrasi yang berbelit-belit serta peraturan yang tidak jelas telah menyuburkan korupsi. Hukuman yang terlalu ringan bagi para koruptor juga tidak mengurangi efek jera bagi para pelakunya.
Solusinya menurut saya adalah penegakan hukum bagi para koruptor harus lebih diperberat ntk memberikan efek jera bagi para koruptor. Sementara itu segala urusan administrasi untuk investor lebih dipermudah dengan sistem administrasi satu atap. Rantai birokrasi yang berbelit-belit dengan segala aturan yang tidak jelas harus segera diputuskan.
2. Kemiskinan
Kemiskinan di wilayah Indonesia bagian Timur merupakan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Standar hidup dan pelayanan kesehatan yang rendah adalah ciri-ciri adanya kemiskinan. Beberapa daerah di Indonesia bagian Timur seperti di Provinsi Papua dan Nusa Tenggara Timur, sering dijumpai adanya anak-anak balita yang mengalami gizi buruk, kematian ibu hamil dan kematian bayi pada saat melahirkan, kasus busung lapar, dan lain-lain. Selain itu belum lama ini mulai merebak penyakit polio, padahal Indonesia oleh WHO telah dinyatakan bebas dari penyakit.
Pemerintah Indonesia pada beberapa waktu lalu telah mengurangi subsidi BBM. Pengurangan atas subsidi tersebut dialihkan ke dalam bentuk bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin. Pemerintah juga telah mencanangkan program-program pengentasan kemiskinan seperti Inpres Desa Tertinggal (IDT), Program Keluarga Harapan (PKH), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) dan program transmigrasi. Selain itu juga pemerintah pernah melakukan program Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Solusinya menurut saya adalah pemberian bantuan terhadap masyarakat haruslah tepat sasaran yaitu pada lapisan masyarakat yang paling miskin. Pemerintah harus memperbanyak program-program dan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat miskin. Juga perlu diperbanyak pelatihan-pelatihan kewirausahaan, keterampilan dan usaha kecil menengah. Sektor perikanan dan pertanian harus lebih diperkuat dengan memberikan bantuan peralatan kerja, menampung dan membeli hasil produksi masyarakat, serta menyediakan bantuan kredit ringan.

3. Keterbelakangan
Wilayah Indonesia bagian Timur merupakan wilayah dengan tingkat penguasaan teknologi yang kalah jika dibanding dengan wilayah lainnya di Indonesia. Selain itu, masyarakatnya memiliki kedisiplinan, keterampilan, etos kerja serta pendidikan formal yang rendah. Keterbelakangan mengakibatkan kemiskinan dan rendahnya tingkat produktivitas penduduk. Keterbelakangan menjadi suatu permasalahan yang harus diatasi oleh setiap negara, termasuk Indonesia agar pembangunan tetap berjalan. Pemerintah Indonesia dalam rangka mengatasi keterbelakangan melakukan berbagai langkah, antara lain sebagai berikut:
a.  Pemerintah telah mencanangkan dan melaksanakan wajib belajar sembilan tahun.
b.  Pemerintah mendirikan balai latihan kerja untuk memberikan berbagai keterampilan kepada para pemuda yang tidak melanjutkan kuliah.
c. Pemerintah melakukan pertukaran pelajar atau mahasiswa dan mengirimkan orang-orang terbaiknya untuk menuntut ilmu di negara lain.
            Solusinya menurut saya adalah meningkatkan kedisiplinan serta etos kerja masyarakat lewat proses pemberdayaan masyarakat. Peningkatan mutu pendidikan dengan penambahan jumlah guru yang berkualitas disertai dengan jaminan terhadap kebutuhan dan hak-hak guru serta memperbanyak jumlah gedung sekolah yang layak. Memberikan bea siswa bagi siswa berprestasi, khususnya siswa miskin untuk dapat melanjutkan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi.
4. Pengangguran
Terbatasnya lapangan kerja mengakibatkan terjadinya pengangguran. Kedua permasalahan tersebut saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Pengangguran timbul karena adanya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan lapangan kerja. Indonesia memiliki pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dari pada pertumbuhan kesempatan kerja. Oleh karena itu pemerintah lebih mengintensifkan program keluarga berencana. Dalam rangka meningkatkan keterampilan penduduknya agar sesuai dengan dunia kerja, pemerintah membuka pelatihan-pelatihan kepada masyarakat supaya bisa membuat lapangan kerja sendiri . disisi lain Pemerintah juga membangun proyek-proyek pada karya yang banyak menyerap tenaga kerja dan program pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM).
Solusinya menurut saya adalah memperbanyak lapangan kerja dengan cara kegiatan infrastruktur yang berskala kecil dan ringan dikerjakan langsung oleh masyarakat (swakelola oleh masyarakat), seperti contoh pada program PNPM Mandiri.
5. Pemerataan Penduduk
Hasil-hasil pembangunan yang tidak merata dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Hal itu merupakan salah satu masalah yang dapat menghambat kepercayaan. Timbulnya gerakan dan konflik horizontal antara lain disebabkan oleh kurang meratanya distribusi pendapatan. Selama ini pembangunan hanya terkonsentrasi di kota-kota besar di pulau Jawa. Sementara itu ada kota-kota lain di luar pulau Jawa seperti di kawasan Indonesia bagian Timur yang sama sekali belum tersentuh oleh pembangunan.
Setelah reformasi pemerintah Indonesia terus berusaha untuk melakukan pemerataan pendapatan dan pembangunan. Hal tersebut ditunjukkan dengan makin dipermudahnya proses perizinan pembangunan di wilayah Indonesia bagian Timur, bantuan program maupun bantuan dana untuk wilayah Indonesia bagian Timur semakin diperbesar.
Solusinya menurut saya adalah pemerintah lebih memperhatikan wilayah Indonesia bagian Timur dengan lebih memperbanyak bantuan baik berupa bantuan program maupun alokasi dana. Kawasan Ekonomi Khusus untuk wilayah Indonesia bagian Timur harus diperbanyak, sentra-sentra produksi lebih diperhatikan dan memberikan bantuan tenaga-tenaga pengajar (guru) yang profesional di pedalaman wilayah Indonesia bagian Timur, seperti program Indonesia Mengajar.
6. Kurangnya Anggaran Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah di wilayah Indonesia bagian Timur membutuhkan dana segar untuk melaksanakan pembangunan dan menyelenggarakan pemerintahan. Hal ini diperlukan untuk menggerakan roda pembangunan di daerah. Kurangnya atau tidak adanya proyek-proyek besar di daerah semakin mempersulit posisi daerah.
Pemerintah daerah terus berusaha untuk lebih mengoptimalkan penerimaan di daerah, contoh pajak. Kegiatan perdagangan dan laba yang diperoleh BUMN atau perusahaan asing yang berada atau beroperasi di daerah seharusnya merupakan penerimaan yang cukup dapat diandalkan. Tapi realitanya lebih banyak yang “disetor” ke pusat sehingga daerah menerima ampasnya.
Solusinya menurut saya adalah pembagian keuntungan antara pemerintah pusat dan daerah harus dikaji ulang dengan memberi kontribusi yang cukup memadai kepada pemerintah daerah.
7. Standar hidup yang rendah
Standar hidup sebagian besar penduduk di wilayah Indonesia bagian Timur masih sangat rendah. Standar hidup yang rendah dimanifestasikan secara kuantitatif dalam bentuk jumlah pendapatan yang rendah, perumahan yang kurang layak, kesehatan yang buruk, tingkat pendidikan rendah, angka kematian bayi yang tinggi, dan peluang mendapat pekerjaan juga rendah.
Solusinya menurut saya adalah pemerintah harus secepatnya meningkatkan standar hidup masyarakat yang ada di wilayah Indonesia bagian Timur dengan meningkatkan pendapatan masyarakat, menyediakan perumahan yang layak huni, menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai, menyediakan fasilitas pendidikan yang baik, menekan kematian angka bayi dengan menyediakan tenaga medis yang cukup, serta membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya. 
8. Produktivitas yang rendah
Rendahnya produktivitas bersumber dari lemahnya kekuatan dan kesehatan fisik para pekerja yang merupakan akibat dari rendahnya pendapatan. Produktivitas yang rendah berhubungan langsung dengan kelesuan fisik, serta ketidaksanggupan para pekerja. Baik fisik maupun emosional untuk menahan tekanan-tekanan persaingan dalam lingkungan kerja sehari-hari. Rendahnya produktivitas dan standar hidup merupakan suatu fenomena sosial, sekaligus fenomena ekonomi.
Solusinya menurut saya adalah bagaimana meningkatkan produktivitas para pekerja yang ada di wilayah Indonesia bagian Timur lewat berbagai pelatihan dan merubah pola pikir masyarakat.
9. Konflik Sosial dan Ancaman Disintegrasi Bangsa
Konflik sosial dan ancaman disintegrasi bangsa pada dasarnya bukan permasalahan ekonomi namun permasalahan tersebut secara langsung mempengaruhi perekonomian. Contoh perang antar suku yang terjadi di Timika, Papua telah mengakibatkan kaum pendatang yang sebagian besar para pedagang meninggalkan kota tersebut.
Solusinya menurut saya adalah melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat bahkan tokoh-tokoh politik untuk memberikan penyadaran tentang bahayanya konflik sosial yang pada ujungnya akan sangat berdampak pada masalah perekonomian. Para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh politik secara berkala melakukan pertemuan untuk membahas ancaman konflik sosial yang mungkin terjadi.


10. Energi
Energi penting bagi suatu industri, baik industri nasional maupun internasional. Sebagian besar industri menggunakan minyak bumi sebagai sumber energi. Adanya kenaikan harga minyak bumi di pasar internasional akhir-akhir ini telah mengakibatkan kenaikan biaya di semua industri yang ujung-ujungnya berdampak pada masalah perekonomian. Oleh karena itu, diperlukan campur tangan pemerintah untuk memperoleh sumber energi pengganti (subtitusi) minyak bumi. Disamping itu juga pemerintah dan swasta terus berupaya untuk menciptakan teknik produksi yang hemat energi yaitu pengembangan bahan bakar gas dan biomigas.
Solusinya menurut saya adalah pemerintah harus lebih serius dalam mengupayakan adanya sumber energi pengganti dan terbarukan.

11. Infrastruktur
Kondisi infrastruktur ekonomi Indonesia berada pada titik yang mengkhawatirkan. Kalau pada masa orde baru, kondisi infrastruktur Indonesia mengalami titik puncak, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi infrastruktur yang ada sudah tidak lagi memadai. Belum lagi kondisi infrastruktur yang kualitasnya menurun seiring berjalannya waktu. Banyaknya jalan dan jembatan yang rusak ini tidak terlepas dari masa-masa sulit APBN kita yang lebih dikonsentrasikan kepada pembayaran hutang dan belanja barang dan gaji pegawai. Perlu ditingkatkannya belanja pemerintah untuk keperluan infrastruktur ini disamping menerapkan KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta) untuk membangun jalan, jembatan, pelabuhan, perlistrikan, telekomunikasi dan lain-lain.
Begitu banyak kondisi infrastruktur di wilayah Indonesia bagian Timur yang rusak, tidak memadai bahkan belum tersentuh oleh pembangunan menyebabkan permasalahan ekonomi, seperti mahalnya biaya transportasi. Betapa banyak wilayah yang belum terhubung antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Betapa sulitnya memasarkan hasil produksi masyarakat keluar daerah adalah contoh betapa terbelakangnya kondisi infrstruktur di wilayah Indonesia bagian Timur dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia.
Solusinya menurut saya adalah pemerintah harus mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia bagian Timur seperti pembangunan ruas jalan baru, perbaikan ruas jalan yang telah ada, pembangunan jembatan baru, rehabilitasi jembatan yang lama, pembangunan pelabuhan-pelabuhan rakyat maupun pelabuhan berskala besar, pembangunan lapangan terbang berskala kecil yang membuka akses ke pedalaman, penyediaan sarana pelistrikan yang memadai, pembangunan irigasi, penyediaan jaringan telekomunikasi yang memadai serta pembangunan pasar-pasar rakyat.-

.
Top of Form
Bottom of Form