Rabu, 19 Agustus 2015

Tugas MPA Fakultas



TUGAS ESSAY
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEREKONOMIAN
DI INDONESIA BAGIAN TIMUR

Pengantar
Aliran ekonomi klasik menyebutkan bahwa ada 3 (tiga) permasalahan pokok perekonomian yaitu : Produksi, Distribusi dan Konsumsi. Ketiga aspek ini harus dikelola sedemikian rupa agar tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran masyarakat. Sedangkan menurut aliran ekonomi modern mengakomodasikan masalah ekonomi dalam 3 (tiga) masalah pokok, yaitu barang apa yang diproduksi dan berapa jumlahnya (What), bagaimana cara memproduksi (How), dan untuk siapa barang tersebut diproduksi (for Whom).
            Permasalahan perekonomian di wilayah Indonesia bagian Timur tidak lepas dari hal-hal berikut ini.
1. Barang apa dan berapa jumlah barang yang harus diproduksi ?
Karena sumber daya yang terbatas di wilayah Indonesia bagian Timur, maka masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan diproduksi (what). Sangat tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan. Setelah ditentukan apa yang akan diproduksi, kemudian diputuskan berapa jumlah barang yang harus diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi.
Berdasarkan dengan kebutuhan apa yang paling mendesak bagi masyarakat, maka harus dilakukan suatu analisa yang tepat. Jika masyarakat menginginkan suatu barang tertentu, maka diproduksilah barang tersebut, sehingga hasil produksi bisa terserap (dibeli) oleh masyarakat.
Hal ini belum dilakukan secara maksimal di Wilayah Indonesia bagian Timur. Keterbatasan sumber daya menjadi penyebab utama, timbulnya permasalahan ini.
2. Bagaimana cara memproduksi ?
How berkaitan dengan teknik bagaimana menghemat sumber daya untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Misalnya dengan menggantikan produksi manual dengan produksi secara mesin. Cara ini bisa mempercepat produksi, menghemat bahan mentah dan sebagainya, sehingga bisa menghemat biaya produksi dan bisa memenuhi kebutuhan lebih banyak.
Masalah dalam hal ini adalah :
·           Teknologi atau metode produksi apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang : berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin, serta bahan mentah apa yang akan digunakan.
·           Bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil dan berdaya guna.
3. Untuk Siapa diproduksi ?
For whom menyangkut siapa yang akan memakai barang hasil produksi, misalnya ada barang yang khusus untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, kemudian barang khusus untuk kalangan menengah ke atas atau menengah ke bawah dan seterusnya. Siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. Apakah barang-barang yang diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan atau kelompok tersebut di masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa What disini adalah permasalahan tentang komoditi apa yang dihasilkan. Misalnya komoditi yang akan dihasilkan adalah jagung yang diperkirakan sebanyak 1 ton, maka itulah yang menjadi topik permasalahnya. Sedangkan untuk How adalah permasalahan tentang bagaimana menghasilkan komoditi tersebut, yaitu jagung yang tadi diperkirakan sebanyak 1 ton, apakah dengan menggunakan cara tradisional dalam pengolahan tanah, penanaman bibit, perawatan dan memetik hasil (panen), ataukah dengan menggunakan cara modern. Lalu untuk permasalahan For whom disini dimaksudkan untuk siapa komoditi tersebut dihasilkan. Komoditi pada kasus ini dihasilkan untuk kemudian dijual kepada para pembeli di pasar-pasar tradisional.


Mengidentifikasi Permasalahan Ekonomi yang Dihadapi di Wilayah Indonesia Bagian Timur dan Solusinya
1.    Korupsi
Korupsi sudah menjadi budaya bagi sebagian masyarakat Indonesia termasuk di wilayah Indonesia bagian Timur. Indonesia sudah masuk sepuluh besar negara yang peringkat korupsinya tertinggi di dunia. Banyaknya pungutan tidak resmi yang dilakukan oleh para pejabat telah menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Hal tersebut merupakan salah satu yang menjadi alasan para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Minimnya kegiatan investasi mengakibatkan laju pertumbuhan ekonomi menjadi lambat. Oleh karena itu, permasalahan korupsi harus dapat ditangani secara serius. Permasalahan korupsi di Indonesia tidak dapat ditangani secara mudah. Budaya korupsi sudah mendarah daging di segala kehidupan ekonomi. Birokrasi yang berbelit-belit serta peraturan yang tidak jelas telah menyuburkan korupsi. Hukuman yang terlalu ringan bagi para koruptor juga tidak mengurangi efek jera bagi para pelakunya.
Solusinya menurut saya adalah penegakan hukum bagi para koruptor harus lebih diperberat ntk memberikan efek jera bagi para koruptor. Sementara itu segala urusan administrasi untuk investor lebih dipermudah dengan sistem administrasi satu atap. Rantai birokrasi yang berbelit-belit dengan segala aturan yang tidak jelas harus segera diputuskan.
2. Kemiskinan
Kemiskinan di wilayah Indonesia bagian Timur merupakan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Standar hidup dan pelayanan kesehatan yang rendah adalah ciri-ciri adanya kemiskinan. Beberapa daerah di Indonesia bagian Timur seperti di Provinsi Papua dan Nusa Tenggara Timur, sering dijumpai adanya anak-anak balita yang mengalami gizi buruk, kematian ibu hamil dan kematian bayi pada saat melahirkan, kasus busung lapar, dan lain-lain. Selain itu belum lama ini mulai merebak penyakit polio, padahal Indonesia oleh WHO telah dinyatakan bebas dari penyakit.
Pemerintah Indonesia pada beberapa waktu lalu telah mengurangi subsidi BBM. Pengurangan atas subsidi tersebut dialihkan ke dalam bentuk bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin. Pemerintah juga telah mencanangkan program-program pengentasan kemiskinan seperti Inpres Desa Tertinggal (IDT), Program Keluarga Harapan (PKH), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) dan program transmigrasi. Selain itu juga pemerintah pernah melakukan program Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Solusinya menurut saya adalah pemberian bantuan terhadap masyarakat haruslah tepat sasaran yaitu pada lapisan masyarakat yang paling miskin. Pemerintah harus memperbanyak program-program dan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat miskin. Juga perlu diperbanyak pelatihan-pelatihan kewirausahaan, keterampilan dan usaha kecil menengah. Sektor perikanan dan pertanian harus lebih diperkuat dengan memberikan bantuan peralatan kerja, menampung dan membeli hasil produksi masyarakat, serta menyediakan bantuan kredit ringan.

3. Keterbelakangan
Wilayah Indonesia bagian Timur merupakan wilayah dengan tingkat penguasaan teknologi yang kalah jika dibanding dengan wilayah lainnya di Indonesia. Selain itu, masyarakatnya memiliki kedisiplinan, keterampilan, etos kerja serta pendidikan formal yang rendah. Keterbelakangan mengakibatkan kemiskinan dan rendahnya tingkat produktivitas penduduk. Keterbelakangan menjadi suatu permasalahan yang harus diatasi oleh setiap negara, termasuk Indonesia agar pembangunan tetap berjalan. Pemerintah Indonesia dalam rangka mengatasi keterbelakangan melakukan berbagai langkah, antara lain sebagai berikut:
a.  Pemerintah telah mencanangkan dan melaksanakan wajib belajar sembilan tahun.
b.  Pemerintah mendirikan balai latihan kerja untuk memberikan berbagai keterampilan kepada para pemuda yang tidak melanjutkan kuliah.
c. Pemerintah melakukan pertukaran pelajar atau mahasiswa dan mengirimkan orang-orang terbaiknya untuk menuntut ilmu di negara lain.
            Solusinya menurut saya adalah meningkatkan kedisiplinan serta etos kerja masyarakat lewat proses pemberdayaan masyarakat. Peningkatan mutu pendidikan dengan penambahan jumlah guru yang berkualitas disertai dengan jaminan terhadap kebutuhan dan hak-hak guru serta memperbanyak jumlah gedung sekolah yang layak. Memberikan bea siswa bagi siswa berprestasi, khususnya siswa miskin untuk dapat melanjutkan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi.
4. Pengangguran
Terbatasnya lapangan kerja mengakibatkan terjadinya pengangguran. Kedua permasalahan tersebut saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Pengangguran timbul karena adanya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan lapangan kerja. Indonesia memiliki pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dari pada pertumbuhan kesempatan kerja. Oleh karena itu pemerintah lebih mengintensifkan program keluarga berencana. Dalam rangka meningkatkan keterampilan penduduknya agar sesuai dengan dunia kerja, pemerintah membuka pelatihan-pelatihan kepada masyarakat supaya bisa membuat lapangan kerja sendiri . disisi lain Pemerintah juga membangun proyek-proyek pada karya yang banyak menyerap tenaga kerja dan program pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM).
Solusinya menurut saya adalah memperbanyak lapangan kerja dengan cara kegiatan infrastruktur yang berskala kecil dan ringan dikerjakan langsung oleh masyarakat (swakelola oleh masyarakat), seperti contoh pada program PNPM Mandiri.
5. Pemerataan Penduduk
Hasil-hasil pembangunan yang tidak merata dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Hal itu merupakan salah satu masalah yang dapat menghambat kepercayaan. Timbulnya gerakan dan konflik horizontal antara lain disebabkan oleh kurang meratanya distribusi pendapatan. Selama ini pembangunan hanya terkonsentrasi di kota-kota besar di pulau Jawa. Sementara itu ada kota-kota lain di luar pulau Jawa seperti di kawasan Indonesia bagian Timur yang sama sekali belum tersentuh oleh pembangunan.
Setelah reformasi pemerintah Indonesia terus berusaha untuk melakukan pemerataan pendapatan dan pembangunan. Hal tersebut ditunjukkan dengan makin dipermudahnya proses perizinan pembangunan di wilayah Indonesia bagian Timur, bantuan program maupun bantuan dana untuk wilayah Indonesia bagian Timur semakin diperbesar.
Solusinya menurut saya adalah pemerintah lebih memperhatikan wilayah Indonesia bagian Timur dengan lebih memperbanyak bantuan baik berupa bantuan program maupun alokasi dana. Kawasan Ekonomi Khusus untuk wilayah Indonesia bagian Timur harus diperbanyak, sentra-sentra produksi lebih diperhatikan dan memberikan bantuan tenaga-tenaga pengajar (guru) yang profesional di pedalaman wilayah Indonesia bagian Timur, seperti program Indonesia Mengajar.
6. Kurangnya Anggaran Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah di wilayah Indonesia bagian Timur membutuhkan dana segar untuk melaksanakan pembangunan dan menyelenggarakan pemerintahan. Hal ini diperlukan untuk menggerakan roda pembangunan di daerah. Kurangnya atau tidak adanya proyek-proyek besar di daerah semakin mempersulit posisi daerah.
Pemerintah daerah terus berusaha untuk lebih mengoptimalkan penerimaan di daerah, contoh pajak. Kegiatan perdagangan dan laba yang diperoleh BUMN atau perusahaan asing yang berada atau beroperasi di daerah seharusnya merupakan penerimaan yang cukup dapat diandalkan. Tapi realitanya lebih banyak yang “disetor” ke pusat sehingga daerah menerima ampasnya.
Solusinya menurut saya adalah pembagian keuntungan antara pemerintah pusat dan daerah harus dikaji ulang dengan memberi kontribusi yang cukup memadai kepada pemerintah daerah.
7. Standar hidup yang rendah
Standar hidup sebagian besar penduduk di wilayah Indonesia bagian Timur masih sangat rendah. Standar hidup yang rendah dimanifestasikan secara kuantitatif dalam bentuk jumlah pendapatan yang rendah, perumahan yang kurang layak, kesehatan yang buruk, tingkat pendidikan rendah, angka kematian bayi yang tinggi, dan peluang mendapat pekerjaan juga rendah.
Solusinya menurut saya adalah pemerintah harus secepatnya meningkatkan standar hidup masyarakat yang ada di wilayah Indonesia bagian Timur dengan meningkatkan pendapatan masyarakat, menyediakan perumahan yang layak huni, menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai, menyediakan fasilitas pendidikan yang baik, menekan kematian angka bayi dengan menyediakan tenaga medis yang cukup, serta membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya. 
8. Produktivitas yang rendah
Rendahnya produktivitas bersumber dari lemahnya kekuatan dan kesehatan fisik para pekerja yang merupakan akibat dari rendahnya pendapatan. Produktivitas yang rendah berhubungan langsung dengan kelesuan fisik, serta ketidaksanggupan para pekerja. Baik fisik maupun emosional untuk menahan tekanan-tekanan persaingan dalam lingkungan kerja sehari-hari. Rendahnya produktivitas dan standar hidup merupakan suatu fenomena sosial, sekaligus fenomena ekonomi.
Solusinya menurut saya adalah bagaimana meningkatkan produktivitas para pekerja yang ada di wilayah Indonesia bagian Timur lewat berbagai pelatihan dan merubah pola pikir masyarakat.
9. Konflik Sosial dan Ancaman Disintegrasi Bangsa
Konflik sosial dan ancaman disintegrasi bangsa pada dasarnya bukan permasalahan ekonomi namun permasalahan tersebut secara langsung mempengaruhi perekonomian. Contoh perang antar suku yang terjadi di Timika, Papua telah mengakibatkan kaum pendatang yang sebagian besar para pedagang meninggalkan kota tersebut.
Solusinya menurut saya adalah melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat bahkan tokoh-tokoh politik untuk memberikan penyadaran tentang bahayanya konflik sosial yang pada ujungnya akan sangat berdampak pada masalah perekonomian. Para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh politik secara berkala melakukan pertemuan untuk membahas ancaman konflik sosial yang mungkin terjadi.


10. Energi
Energi penting bagi suatu industri, baik industri nasional maupun internasional. Sebagian besar industri menggunakan minyak bumi sebagai sumber energi. Adanya kenaikan harga minyak bumi di pasar internasional akhir-akhir ini telah mengakibatkan kenaikan biaya di semua industri yang ujung-ujungnya berdampak pada masalah perekonomian. Oleh karena itu, diperlukan campur tangan pemerintah untuk memperoleh sumber energi pengganti (subtitusi) minyak bumi. Disamping itu juga pemerintah dan swasta terus berupaya untuk menciptakan teknik produksi yang hemat energi yaitu pengembangan bahan bakar gas dan biomigas.
Solusinya menurut saya adalah pemerintah harus lebih serius dalam mengupayakan adanya sumber energi pengganti dan terbarukan.

11. Infrastruktur
Kondisi infrastruktur ekonomi Indonesia berada pada titik yang mengkhawatirkan. Kalau pada masa orde baru, kondisi infrastruktur Indonesia mengalami titik puncak, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi infrastruktur yang ada sudah tidak lagi memadai. Belum lagi kondisi infrastruktur yang kualitasnya menurun seiring berjalannya waktu. Banyaknya jalan dan jembatan yang rusak ini tidak terlepas dari masa-masa sulit APBN kita yang lebih dikonsentrasikan kepada pembayaran hutang dan belanja barang dan gaji pegawai. Perlu ditingkatkannya belanja pemerintah untuk keperluan infrastruktur ini disamping menerapkan KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta) untuk membangun jalan, jembatan, pelabuhan, perlistrikan, telekomunikasi dan lain-lain.
Begitu banyak kondisi infrastruktur di wilayah Indonesia bagian Timur yang rusak, tidak memadai bahkan belum tersentuh oleh pembangunan menyebabkan permasalahan ekonomi, seperti mahalnya biaya transportasi. Betapa banyak wilayah yang belum terhubung antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Betapa sulitnya memasarkan hasil produksi masyarakat keluar daerah adalah contoh betapa terbelakangnya kondisi infrstruktur di wilayah Indonesia bagian Timur dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia.
Solusinya menurut saya adalah pemerintah harus mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia bagian Timur seperti pembangunan ruas jalan baru, perbaikan ruas jalan yang telah ada, pembangunan jembatan baru, rehabilitasi jembatan yang lama, pembangunan pelabuhan-pelabuhan rakyat maupun pelabuhan berskala besar, pembangunan lapangan terbang berskala kecil yang membuka akses ke pedalaman, penyediaan sarana pelistrikan yang memadai, pembangunan irigasi, penyediaan jaringan telekomunikasi yang memadai serta pembangunan pasar-pasar rakyat.-

.
Top of Form
Bottom of Form

Tidak ada komentar:

Posting Komentar