TUGAS ESSAY
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN PEREKONOMIAN
DI INDONESIA BAGIAN
TIMUR
Pengantar
Aliran ekonomi klasik menyebutkan
bahwa ada 3 (tiga) permasalahan pokok perekonomian yaitu : Produksi, Distribusi
dan Konsumsi. Ketiga aspek ini harus dikelola sedemikian rupa agar tercipta
hasil yang maksimal demi kemakmuran masyarakat. Sedangkan menurut aliran ekonomi
modern mengakomodasikan masalah ekonomi dalam 3 (tiga) masalah pokok, yaitu
barang apa yang diproduksi dan berapa jumlahnya (What), bagaimana cara memproduksi (How), dan untuk siapa barang tersebut diproduksi (for Whom).
Permasalahan
perekonomian di wilayah Indonesia bagian Timur tidak lepas dari hal-hal berikut
ini.
1. Barang apa dan berapa jumlah barang yang harus diproduksi
?
Karena sumber daya yang terbatas di
wilayah Indonesia bagian Timur, maka masyarakat harus memutuskan barang apa
yang akan diproduksi (what). Sangat
tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan. Setelah
ditentukan apa yang akan diproduksi, kemudian diputuskan berapa jumlah barang
yang harus diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang
dibutuhkan untuk proses produksi.
Berdasarkan dengan kebutuhan apa
yang paling mendesak bagi masyarakat, maka harus dilakukan suatu analisa yang
tepat. Jika masyarakat menginginkan suatu barang tertentu, maka diproduksilah
barang tersebut, sehingga hasil produksi bisa terserap (dibeli) oleh
masyarakat.
Hal ini belum dilakukan secara
maksimal di Wilayah Indonesia bagian Timur. Keterbatasan sumber daya menjadi
penyebab utama, timbulnya permasalahan ini.
2. Bagaimana cara memproduksi ?
How berkaitan dengan teknik
bagaimana menghemat sumber daya untuk menghasilkan produksi yang maksimal.
Misalnya dengan menggantikan produksi manual dengan produksi secara mesin. Cara
ini bisa mempercepat produksi, menghemat bahan mentah dan sebagainya, sehingga
bisa menghemat biaya produksi dan bisa memenuhi kebutuhan lebih banyak.
Masalah
dalam hal ini adalah :
·
Teknologi atau metode produksi apa
yang digunakan untuk memproduksi suatu barang : berapa jumlah tenaga kerja,
jenis mesin, serta bahan mentah apa yang akan digunakan.
·
Bagaimana mengkombinasikan
faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil dan berdaya guna.
3. Untuk Siapa diproduksi ?
For whom menyangkut siapa yang akan memakai
barang hasil produksi, misalnya ada barang yang khusus untuk anak-anak, remaja,
orang dewasa, kemudian barang khusus untuk kalangan menengah ke atas atau
menengah ke bawah dan seterusnya. Siapa yang memerlukan barang tersebut dan
siapa saja yang menikmati hasilnya. Apakah barang-barang yang diproduksi
tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan atau kelompok
tersebut di masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa What disini adalah permasalahan tentang
komoditi apa yang dihasilkan. Misalnya komoditi yang akan dihasilkan adalah
jagung yang diperkirakan sebanyak 1 ton, maka itulah yang menjadi topik
permasalahnya. Sedangkan untuk How
adalah permasalahan tentang bagaimana menghasilkan komoditi tersebut, yaitu jagung
yang tadi diperkirakan sebanyak 1 ton, apakah dengan menggunakan cara
tradisional dalam pengolahan tanah, penanaman bibit, perawatan dan memetik
hasil (panen), ataukah dengan menggunakan cara modern. Lalu untuk permasalahan For whom disini dimaksudkan untuk siapa
komoditi tersebut dihasilkan. Komoditi pada kasus ini dihasilkan untuk kemudian
dijual kepada para pembeli di pasar-pasar tradisional.
Mengidentifikasi
Permasalahan Ekonomi yang Dihadapi di Wilayah Indonesia Bagian Timur dan
Solusinya
1.
Korupsi
Korupsi sudah menjadi budaya bagi
sebagian masyarakat Indonesia termasuk di wilayah Indonesia bagian Timur.
Indonesia sudah masuk sepuluh besar negara yang peringkat korupsinya tertinggi
di dunia. Banyaknya pungutan tidak resmi yang dilakukan oleh para pejabat telah
menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Hal tersebut merupakan salah satu yang
menjadi alasan para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Minimnya
kegiatan investasi mengakibatkan laju pertumbuhan ekonomi menjadi lambat. Oleh
karena itu, permasalahan korupsi harus dapat ditangani secara serius. Permasalahan
korupsi di Indonesia tidak dapat ditangani secara mudah. Budaya korupsi sudah
mendarah daging di segala kehidupan ekonomi. Birokrasi yang berbelit-belit
serta peraturan yang tidak jelas telah menyuburkan korupsi. Hukuman yang
terlalu ringan bagi para koruptor juga tidak mengurangi efek jera bagi para
pelakunya.
Solusinya menurut saya adalah
penegakan hukum bagi para koruptor harus lebih diperberat ntk memberikan efek
jera bagi para koruptor. Sementara itu segala urusan administrasi untuk
investor lebih dipermudah dengan sistem administrasi satu atap. Rantai
birokrasi yang berbelit-belit dengan segala aturan yang tidak jelas harus
segera diputuskan.
2. Kemiskinan
Kemiskinan di wilayah Indonesia
bagian Timur merupakan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan
sehari-hari. Standar hidup dan pelayanan kesehatan yang rendah adalah ciri-ciri
adanya kemiskinan. Beberapa daerah di Indonesia bagian Timur seperti di
Provinsi Papua dan Nusa Tenggara Timur, sering dijumpai adanya anak-anak balita
yang mengalami gizi buruk, kematian ibu hamil dan kematian bayi pada saat
melahirkan, kasus busung lapar, dan lain-lain. Selain itu belum lama ini mulai
merebak penyakit polio, padahal Indonesia oleh WHO telah dinyatakan bebas dari
penyakit.
Pemerintah Indonesia pada beberapa
waktu lalu telah mengurangi subsidi BBM. Pengurangan atas subsidi tersebut
dialihkan ke dalam bentuk bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin.
Pemerintah juga telah mencanangkan program-program pengentasan kemiskinan
seperti Inpres Desa Tertinggal (IDT), Program Keluarga Harapan (PKH), Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) dan program
transmigrasi. Selain itu juga pemerintah pernah melakukan program Jaring
Pengaman Sosial (JPS).
Solusinya menurut saya adalah
pemberian bantuan terhadap masyarakat haruslah tepat sasaran yaitu pada lapisan
masyarakat yang paling miskin. Pemerintah harus memperbanyak program-program
dan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat miskin. Juga perlu
diperbanyak pelatihan-pelatihan kewirausahaan, keterampilan dan usaha kecil
menengah. Sektor perikanan dan pertanian harus lebih diperkuat dengan
memberikan bantuan peralatan kerja, menampung dan membeli hasil produksi
masyarakat, serta menyediakan bantuan kredit ringan.
3. Keterbelakangan
Wilayah
Indonesia bagian Timur merupakan wilayah dengan tingkat penguasaan teknologi
yang kalah jika dibanding dengan wilayah lainnya di Indonesia. Selain itu,
masyarakatnya memiliki kedisiplinan, keterampilan, etos kerja serta pendidikan
formal yang rendah. Keterbelakangan mengakibatkan kemiskinan dan rendahnya
tingkat produktivitas penduduk. Keterbelakangan menjadi suatu permasalahan yang
harus diatasi oleh setiap negara, termasuk Indonesia agar pembangunan tetap
berjalan. Pemerintah Indonesia dalam rangka mengatasi keterbelakangan melakukan
berbagai langkah, antara lain sebagai berikut:
a. Pemerintah telah
mencanangkan dan melaksanakan wajib belajar sembilan tahun.
b. Pemerintah
mendirikan balai latihan kerja untuk memberikan berbagai keterampilan kepada
para pemuda yang tidak melanjutkan kuliah.
c. Pemerintah melakukan pertukaran pelajar atau mahasiswa
dan mengirimkan orang-orang terbaiknya untuk menuntut ilmu di negara lain.
Solusinya
menurut saya adalah meningkatkan kedisiplinan serta etos kerja masyarakat lewat
proses pemberdayaan masyarakat. Peningkatan mutu pendidikan dengan penambahan
jumlah guru yang berkualitas disertai dengan jaminan terhadap kebutuhan dan
hak-hak guru serta memperbanyak jumlah gedung sekolah yang layak. Memberikan
bea siswa bagi siswa berprestasi, khususnya siswa miskin untuk dapat
melanjutkan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi.
4. Pengangguran
Terbatasnya lapangan kerja
mengakibatkan terjadinya pengangguran. Kedua permasalahan tersebut saling
berhubungan antara satu dengan lainnya. Pengangguran timbul karena adanya
ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan lapangan kerja. Indonesia memiliki
pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dari pada pertumbuhan kesempatan kerja.
Oleh karena itu pemerintah lebih mengintensifkan program keluarga berencana.
Dalam rangka meningkatkan keterampilan penduduknya agar sesuai dengan dunia
kerja, pemerintah membuka pelatihan-pelatihan kepada masyarakat supaya bisa
membuat lapangan kerja sendiri . disisi lain Pemerintah juga membangun
proyek-proyek pada karya yang banyak menyerap tenaga kerja dan program
pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM).
Solusinya
menurut saya adalah memperbanyak lapangan kerja dengan cara kegiatan
infrastruktur yang berskala kecil dan ringan dikerjakan langsung oleh
masyarakat (swakelola oleh masyarakat), seperti contoh pada program PNPM
Mandiri.
5. Pemerataan Penduduk
Hasil-hasil pembangunan yang tidak
merata dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Hal itu merupakan salah satu
masalah yang dapat menghambat kepercayaan. Timbulnya gerakan dan konflik
horizontal antara lain disebabkan oleh kurang meratanya distribusi pendapatan.
Selama ini pembangunan hanya terkonsentrasi di kota-kota besar di pulau Jawa.
Sementara itu ada kota-kota lain di luar pulau Jawa seperti di kawasan
Indonesia bagian Timur yang sama sekali belum tersentuh oleh pembangunan.
Setelah reformasi pemerintah Indonesia
terus berusaha untuk melakukan pemerataan pendapatan dan pembangunan. Hal
tersebut ditunjukkan dengan makin dipermudahnya proses perizinan pembangunan di
wilayah Indonesia bagian Timur, bantuan program maupun bantuan dana untuk wilayah
Indonesia bagian Timur semakin diperbesar.
Solusinya
menurut saya adalah pemerintah lebih memperhatikan wilayah Indonesia bagian Timur
dengan lebih memperbanyak bantuan baik berupa bantuan program maupun alokasi
dana. Kawasan Ekonomi Khusus untuk wilayah Indonesia bagian Timur harus
diperbanyak, sentra-sentra produksi lebih diperhatikan dan memberikan bantuan
tenaga-tenaga pengajar (guru) yang profesional di pedalaman wilayah Indonesia bagian
Timur, seperti program Indonesia Mengajar.
6. Kurangnya Anggaran Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah di wilayah
Indonesia bagian Timur membutuhkan dana segar untuk melaksanakan pembangunan
dan menyelenggarakan pemerintahan. Hal ini diperlukan untuk menggerakan roda
pembangunan di daerah. Kurangnya atau tidak adanya proyek-proyek besar di
daerah semakin mempersulit posisi daerah.
Pemerintah daerah terus berusaha
untuk lebih mengoptimalkan penerimaan di daerah, contoh pajak. Kegiatan
perdagangan dan laba yang diperoleh BUMN atau perusahaan asing yang berada atau
beroperasi di daerah seharusnya merupakan penerimaan yang cukup dapat
diandalkan. Tapi realitanya lebih banyak yang “disetor” ke pusat sehingga
daerah menerima ampasnya.
Solusinya menurut saya adalah
pembagian keuntungan antara pemerintah pusat dan daerah harus dikaji ulang dengan
memberi kontribusi yang cukup memadai kepada pemerintah daerah.
7. Standar hidup yang rendah
Standar hidup sebagian besar
penduduk di wilayah Indonesia bagian Timur masih sangat rendah. Standar hidup
yang rendah dimanifestasikan secara kuantitatif dalam bentuk jumlah pendapatan
yang rendah, perumahan yang kurang layak, kesehatan yang buruk, tingkat
pendidikan rendah, angka kematian bayi yang tinggi, dan peluang mendapat
pekerjaan juga rendah.
Solusinya menurut saya adalah
pemerintah harus secepatnya meningkatkan standar hidup masyarakat yang ada di
wilayah Indonesia bagian Timur dengan meningkatkan pendapatan masyarakat,
menyediakan perumahan yang layak huni, menyediakan fasilitas kesehatan yang
memadai, menyediakan fasilitas pendidikan yang baik, menekan kematian angka
bayi dengan menyediakan tenaga medis yang cukup, serta membuka lapangan kerja
yang sebanyak-banyaknya.
8. Produktivitas yang rendah
Rendahnya produktivitas bersumber
dari lemahnya kekuatan dan kesehatan fisik para pekerja yang merupakan akibat
dari rendahnya pendapatan. Produktivitas yang rendah berhubungan langsung
dengan kelesuan fisik, serta ketidaksanggupan para pekerja. Baik fisik maupun
emosional untuk menahan tekanan-tekanan persaingan dalam lingkungan kerja
sehari-hari. Rendahnya produktivitas dan standar hidup merupakan suatu fenomena
sosial, sekaligus fenomena ekonomi.
Solusinya menurut saya adalah
bagaimana meningkatkan produktivitas para pekerja yang ada di wilayah Indonesia
bagian Timur lewat berbagai pelatihan dan merubah pola pikir masyarakat.
9. Konflik Sosial dan Ancaman Disintegrasi
Bangsa
Konflik sosial dan ancaman
disintegrasi bangsa pada dasarnya bukan permasalahan ekonomi namun permasalahan
tersebut secara langsung mempengaruhi perekonomian. Contoh perang antar suku
yang terjadi di Timika, Papua telah mengakibatkan kaum pendatang yang sebagian
besar para pedagang meninggalkan kota tersebut.
Solusinya menurut saya adalah
melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat bahkan tokoh-tokoh politik
untuk memberikan penyadaran tentang bahayanya konflik sosial yang pada ujungnya
akan sangat berdampak pada masalah perekonomian. Para tokoh agama, tokoh
masyarakat dan tokoh politik secara berkala melakukan pertemuan untuk membahas
ancaman konflik sosial yang mungkin terjadi.
10. Energi
Energi penting bagi suatu industri,
baik industri nasional maupun internasional. Sebagian besar industri
menggunakan minyak bumi sebagai sumber energi. Adanya kenaikan harga minyak
bumi di pasar internasional akhir-akhir ini telah mengakibatkan kenaikan biaya
di semua industri yang ujung-ujungnya berdampak pada masalah perekonomian. Oleh
karena itu, diperlukan campur tangan pemerintah untuk memperoleh sumber energi
pengganti (subtitusi) minyak bumi. Disamping itu juga pemerintah dan swasta
terus berupaya untuk menciptakan teknik produksi yang hemat energi yaitu
pengembangan bahan bakar gas dan biomigas.
Solusinya menurut saya adalah
pemerintah harus lebih serius dalam mengupayakan adanya sumber energi pengganti
dan terbarukan.
11. Infrastruktur
Kondisi
infrastruktur ekonomi Indonesia berada pada titik yang mengkhawatirkan. Kalau
pada masa orde baru, kondisi infrastruktur Indonesia mengalami titik puncak,
seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi infrastruktur yang ada sudah
tidak lagi memadai. Belum lagi kondisi infrastruktur yang kualitasnya menurun
seiring berjalannya waktu. Banyaknya jalan dan jembatan yang rusak ini tidak
terlepas dari masa-masa sulit APBN kita yang lebih dikonsentrasikan kepada
pembayaran hutang dan belanja barang dan gaji pegawai. Perlu ditingkatkannya
belanja pemerintah untuk keperluan infrastruktur ini disamping menerapkan KPS
(Kerjasama Pemerintah dan Swasta) untuk membangun jalan, jembatan, pelabuhan,
perlistrikan, telekomunikasi dan lain-lain.
Begitu
banyak kondisi infrastruktur di wilayah Indonesia bagian Timur yang rusak,
tidak memadai bahkan belum tersentuh oleh pembangunan menyebabkan permasalahan
ekonomi, seperti mahalnya biaya transportasi. Betapa banyak wilayah yang belum
terhubung antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Betapa sulitnya
memasarkan hasil produksi masyarakat keluar daerah adalah contoh betapa
terbelakangnya kondisi infrstruktur di wilayah Indonesia bagian Timur
dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia.
Solusinya menurut saya adalah
pemerintah harus mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia
bagian Timur seperti pembangunan ruas jalan baru, perbaikan ruas jalan yang
telah ada, pembangunan jembatan baru, rehabilitasi jembatan yang lama, pembangunan
pelabuhan-pelabuhan rakyat maupun pelabuhan berskala besar, pembangunan
lapangan terbang berskala kecil yang membuka akses ke pedalaman, penyediaan
sarana pelistrikan yang memadai, pembangunan irigasi, penyediaan jaringan
telekomunikasi yang memadai serta pembangunan pasar-pasar rakyat.-
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar